Table of Contents
Saham adalah dokumen berharga yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan dimana surat ini menandakan kepemilikan terhadap perusahaan tersebut.
Saham adalah dokumen berharga yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan dimana surat ini menandakan kepemilikan terhadap perusahaan tersebut.
Perusahaan yang sudah menjual sahamnya ke publik otomatis menjadi perusahaan terbuka dan kita sebagai investor dapat menjadi pemilik bisnis dengan cara membeli saham perusahaan tersebut.
Cara Membeli Saham
Apakah bisa langsung membeli dan menjual saham di BEI? Jawabannya tidak! Memerlukan perantara dalam bertransaksi yaitu Perusahaan Sekuritas.
Perusahaan sekuritas adalah perantara kita dalam membeli dan menjual saham biasanya juga disebut dengan broker.
Jadi saham yang dimiliki akan disimpan di perusahaan sekuritas sebagai broker.
Tiap perusahaan sekuritas memiliki kelebihan dan kekurangan masing – masing, seperti biaya transaksi yang beragam, dukungan aplikasi, support customer service dan lain – lain. Ingat fungsi utama dari perusahaan sekuritas adalah sama untuk menjadi perantara kamu bertransaksi di pasar saham.
Keuntungan Berinvestasi Saham
Sebagai pemilik dari bisnis, tentunya kamu bisa mendapatkan pembagian hasil keuntungan perusahaan selama satu tahun.
Prosesnya setiap tahun akan dilakukan RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) yang akan menentukan apakah ada pembagian dividen atau tidak dan berapa jumlah besarnya pembagian dividen
Ada perusahaan yang mengambil keputusan untuk tidak membagikan dividen-nya karena beberapa pertimbangan, ada juga perusahaan yang membagikan hampir 100% profitnya untuk dibagikan ke pemegang saham. Keputusan akan diambil dari mayoritas pemegang saham. Sehingga kita sebagai investor retail biasanya hanya bisa mengikuti mayoritas pemegang saham.
Capital gain adalah selisih antara harga beli dan jual sebuah saham. Misalnya kamu membeli sebuah emiten dengan harga Rp. 1000 perlembar sahamnya. Setelah beberapa bulan harganya naik menjadi Rp. 1300 perlembarnya. Berarti kamu mendapat capital gain 30% ((1300 – 1000) / 1000) kalau kamu menjual saham tersebut.
Contoh bila kamu membeli saham BBCA dari tahun 2016 sampai tahun 2019 kamu mendapat capital gain hingga 118%! (harga 14 nov 2016, 14.375. harga 13 nov 2019 31.400). Return rata – rata pertahunnya ada 29,75%! Sebagai pembanding return rata2 deposito bank BCA adalah 3% pertahun yang masih dipotong pajak lagi 20%.
Dari pada investasi di deposito BCA lebih baik jadi pemilik bank BCA bukan?
Modal awal yang cenderung kecil
Contoh dengan saham BBRI kamu hanya perlu 400 ribuan untuk bisa mulai berinvestasi di saham BBRI. Ada ratusan saham lain yang dapat kamu pilih seperti Ace hardware 100 ribuan, mayora 200 ribuan, HM sampurna juga mulai dari 200 ribuan.
Coba bandingkan dengan deposito misalnya yang rata2 bank memerlukan minimal saldo 8-10jt. Akan sangat berbeda juga bila dibandingkan dengan properti yang nilai investasinya minimal ratusan juta rupiah.
Kerugian Investasi Saham
Selain capital gain kamu juga bisa mendapat capital loss, yaitu harga jual saham kamu lebih rendah daripada harga beli. Misalnya kamu membeli saham di harga Rp. 1000 dan menjualnya di harga Rp. 700. berarti kamu mendapat capital loss 30% ((700-1000) / 1000). Tapi perlu diingat ini adalah unrealized loss. Jadi selama belum kamu jual saham kamu rugi ini belumlah terealisasikan. Bila kamu membeli saham yang sehat tenang saja, malah jadi bisa average down saham tersebut
Misalnya saham TOTL yang di 14 november 2016 harganya 745, di 13 november 2019 harganya menjadi 418 ((418-745)/745) -43,8%
Risiko Likuidasi
Seperti risiko bisnis pada umumnya, emiten di bursa saham juga dapat mengalami likuidasi. Banyak faktor yang dapat membuat emiten terlikuidasi, seperti dinyatakan bangkrut oleh pengadilan. Makanya sangat penting untuk mengikuti perkembangan setiap emiten yang kamu miliki.