Table of Contents
Obligasi / surat utang adalah dokumen yang dikeluarkan oleh sebuah organisasi, seperti perusahaan atau negara, yang dapat dibeli oleh masyarakat atau organisasi lain.
Secara singkat obligasi adalah sarana menghimpun dana dari masyarakat tanpa perantara bank, dengan imbal hasil yang ditentukan di awal dapat berupa tetap atau mengambang, biasanya disebut dengan kupon.
Surat utang adalah alternatif penghimpun dana selain lembaga keuangan seperti bank, dimana sumber pendanaannya berasal langsung dari masyarakat
Obligasi / surat utang adalah utang yang dikeluarkan oleh sebuah organisasi, seperti perusahaan atau negara yang dapat dibeli oleh masyarakat atau organisasi lain
Prosedur Menerbitkan Surat Utang
Prosesnya organisasi akan menerbitkan surat utang dengan jangka waktu jatuh tempo dan besarnya kupon (bunga). Kita sebagai investor dapat membeli surat tersebut. Setelah jatuh tempo, surat utang haruslah dibeli kembali oleh penerbit surat utang dengan pokok dan kuponnya.
Biasanya untuk pembayaran kupon (bunga) dilakukan bulanan, 3 bulananan, 6 bulanan, atau tahunan. Tergantung dari kesepakatan surat utangnya.
Arti Jatuh Tempo dan Kupon
Beberapa istilah yang kamu perlu ketahui tentang surat utang:
- Maturity / jatuh tempo
- Kupon / bunga
- Kupon adalah nilai imbal hasil yang kita dapatkan. Biasanya dibayarkan secara bulanan, 3 bulan sekali, enam bulan sekali atau tahunan.
- Dapat juga dalam bentuk diskonto (discounted paper), seperti bunga sudah dibayarkan di depan saat pemberi pinjaman.
- Contoh bunga 7% per tahun dibayar secara diskonto untuk jatuh tempo selama satu tahun. Maka bila kita meminjamkan 100 jt, yang perlu kita berikan adalah 93 jt (100 * 7%), dimana saat jatuh tempo kita akan mendapatkan 100 jt.
Perbedaan Obligasi dan Deposito
Berbeda dengan deposito yang kita dapat mencairkan deposito kita kapanpun, obligasi memiliki cara kerja yang berbeda. Karena pada dasarnya kita membeli sebuah “dokumen” maka bila ingin menjadikan uang, dokumen yang kita miliki harus dijual agar kepemilikannya berubah.
Secara otomatis saat obligasi jatuh tempo (mature) maka dokumen ini harus dibeli kembali oleh penerbitnya, bagaimana bila sebelum jatuh tempo kita ingin menjualnya? Jawabannya ada di pasar sekunder.
Pada beberapa kasus kita juga dapat capital gain dari memiliki obligasi. Secara sederhana surat hutang seharga 100jt dapat bernilai lebih atau kurang dari nilai pokoknya di pasar sekunder
Apa Itu SBN (Surat Berharga Negara)
Sebagai Investor dengan modal terbatas kita akan cukup sulit menjumpai opsi obligasi korporasi, maka kita akan beri contoh surat utang yang dapat kita akses, dan memang tujuan surat utang ini adalah untuk investor masyarakat Indonesia.
Surat utang ini adalah Surat Berharga Negara (SBN).
Sama seperti Surat Utang atau Obligasi pada umumnya, SBN juga digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat yang biasanya ditujukan untuk membiayai defisit APBN negara.
Jadi sebetulnya dengan membeli SBN kamu sudah membantu negara, mau jadi pahlawan negara cukup dengan berinvestasi di Surat Berharga Negara.
Secara garis besar Surat Berharga Negara dibagi menjadi 2 yaitu:
- SUN (Surat Utang Negara), produknya:
- SBR (Savings Bond Ritel)
- ORI (Obligasi Negara Ritel)
- SBSN (Surat Berharga Syariah Negara), produknya:
- Sukuk Tabungan
- Sukuk Ritel
Keuntungan membeli Surat Berharga Negara:
- Mendapatkan kupon / bunga / bagi hasil secara rutin (bisa bulanan, 3 bulan, 6 bulan, tahunan)
- Potensi capital gain
- Karena SBN (ORI) dapat dijual di pasar sekunder lebih tinggi daripada nilai belinya
- Risiko yang hampir tidak ada karena dijamin oleh negara
- Berbeda dengan obligasi korporasi yang dapat terkendala kinerja perusahaan yang dapat naik atau turun. SBN dijamin oleh pemerintah karena kupon dan pembayaran pokoknya sudah dianggarkan di APBN
- Dapat dibeli Online melalui Mitra Distribusi
- Pajak yang lebih rendah dari deposito (15% vs 20%)
Contoh ORI016 atau Obligasi Negara Ritel yang ditawarkan di:
- bulan Oktober 2019
- kupon yang di tawarkan adalah 6,8% p.a. fixed rate
- Minimum pemesanannya 1juta
- jatuh temponya di 15 Oktober 2022
- Dapat dijual di pasar sekunder setelah 15 Desember 2019 (dapat menghubungi Mitra Distribusi untuk detailnya)
Bagaimana Prosedur Pembelian SBN?
- Melakukan registrasi akun di Mitra Distribusi
- Membuat SID (Single Investor Identification) dan Rekening surat berharga
- Melakukan pemesanan di Mitra Distribusi, akan mendapatkan kode pembayaran
- Melakukan penyetoran dana dengan kode pembayaran, nominal sesuai pemesanan
- Melakukan pembayaran melalui Bank/Pos/Lembaga lainnya dalam batas waktu yang ditentukan
- Calon investor mendapatkan NTPN (Nomor Transaksi Penerimaan Negara), akan ada notifikasi pemesanan selesai via Mitra Distribusi dan email
- Menerima bukti konfirmasi penerimaan dari Mitra Distribusi dan email