Nilai Aktiva Bersih (NAB) adalah keseluruhan nilai investasi yang terkumpul dalam sebuah institusi atau perorangan, nilainya ini berdasarkan nilai market value saat ini. NAB sangat umum digunakan dalam produk investasi reksadana.
Bisa juga disebut Assets Under Management (AUM)
Pada umumnya seorang investor melihat semakin besar nilai investasi yang dikelola oleh sebuah Manajer Investasi, artinya semakin besar tingkat kepercayaan masyarakat kepada manajer investasi dan produk reksadana tersebut, berarti semakin baik produk reksadana tersebut.
Nilai Aktiva Bersih (NAB) adalah keseluruhan nilai investasi yang terkumpul dalam sebuah institusi atau perorangan, nilainya ini berdasarkan nilai market value saat ini
Bisa juga disebut Assets Under Management (AUM)
Dalam produk investasi reksadana sangat umum bila Nilai Aktiva Bersih (NAB) ditonjolkan dalam Fund Fact Sheet sebuah produk reksadana. Karena selain performa sebuah reksadana berapa nilai kelolaan produk investasi juga penting untuk diperhatikan.
Mengelola 1 Milyar, dengan 100 Milyar tentunya berbeda tingkat kesulitannya, apalagi bila nilainya sudah Triliunan tentunya semakin besar dana kelolaan, semakin tinggi tingkat kepercayaan investor, semakin menantang juga untuk mendapatkan performa investasi.
Cara Menghitung Nilai Aktiva Bersih (NAB)
Kita analogikan misalnya ada 10 investor dan masing – masing mempercayakan uangnya senilai 10 juta kepada sebuah perusahaan MI (Manajer Investasi)
Maka bila tidak ada uang dari investor lain MI ini mempunyai AUM / NAB 10 orang * 10 juta = 100 juta Rupiah.
Tentunya semakin banyak investor yang bergabung ataupun investor yang mundur dalam investasi ini akan terus mempengaruhi pergerakan NAB dari sebuah produk investasi.
Maka perlu diperhatikan pertumbuhan sebuah produk investasi apakah NAB nya naik terus atau justru turun, yang perlu kita gali lebih dalam apa penyebabnya.
Contoh NAB Dalam Reksadana

