Table of Contents
Diversifikasi adalah strategi mengelola resiko dengan menggabungkan beberapa jenis dan teknik investasi dalam sebuah portofolio.
Idenya dengan membagi dalam beberapa jenis investasi, bila ada asset yang turun, ada asset lain yang naik sehingga secara resiko, kerugian akan berkurang dibanding hanya memiliki 1 jenis kelas investasi.
Walau disisi lain, bila investasi terkonsentrasi bisa naik dengan pesat investasi yang dimiliki, tapi sebaliknya juga bisa turun dengan tajam.
Dalam jangka panjang portofolio akan lebih menguntungkan dan lebih aman bila investasi kita terdiversifikasi dengan baik menurut Fidelity salah satu Asset Management terkemuka di US

Perlu diperhatikan jangka waktu investasi juga menjadi faktor penting, bila masih muda jangan terlalu besar porsi investasi di kelas yang aman karena bisa tidak tercapai goal investasi dalam jangka panjang (misalnya pensiun di usia 55 tahun). Tetapi bisa difokuskan ke kelas yang lebih beresiko tapi dalam jangka panjang potensi returnnya lebih besar seperti saham.
Beberapa cara diversifikasi yang dapat diterapkan dalam portofolio investasi, agar dapat menurunkan resiko investasi.
Diversifikasi Antar Kelas Asset
Diversifikasi ini artinya kita berinvestasi tidak hanya dalam sebuah kelas asset, tetapi di sebar dibeberapa kelas asset, kelas – kelas asset yang dapat kamu pilih untuk mendiversifikasi investasi kamu adalah:
- Saham
- Obligasi / surat utang
- Real Estate (property dan tanah misalnya)
- Cash (seperti Deposito, Reksadana Pasar Uang)
- Logam Mulia
- Cryptocurrency
Diversifikasi Dalam Kelas Asset
Artinya memilah lebih dalam sebuah kelas asset. Misalnya bila dalam saham jangan mengumpulkan saham yang terdiri dari satu industry semua. misalnya batu bara semua, tetapi diversifikasi ke dalam industry lain. Misalnya Consumer Goods atau Finance.
Jadi resiko kamu akan berkurang dengan memiliki saham dari beberapa industry
Begitu juga dengan kelas asset lain.
Misalnya real estate, kamu bisa berinvestasi di tanah, ruko, atau kos2an. intinya jangan meletakan semua investasi kamu dalam satu keranjang yang sama percis
Diversifikasi Waktu
Istilah yang lebih umumnya yaitu Nabung atau nyicil beli.
Jadi kita secara rutin membeli kelas asset bukan dalam sekaligus berinvestasi dengan nominal yang besar
Lebih mudah diberikan contoh dengan saham, jadi bila melihat ada penurunan harga janganlah langsung all in beli saham tersebut, tapi dicicil, misalnya setiap turun 5% masuk 10% dana.
bisa juga dijadwalkan misalnya setiap bulan setelah awal gajian. strategi diversifikasi dengan waktu ini juga umum disebut sebagai Dollar Cost Averaging
Penutup
Intinya jangan meletakan telur atau uang kamu dalam satu keranjang yang sama. Karena bila sampai terjadi hal yang buruk dalam keranjang kamu potensi kerugiannya akan sangat besar.