BELAJAR INVESTASI DARI SEKARANG

5 Hal Unik Tentang Uang | Review Buku The Art Of Thinking Clearly

Aug 16, 2021Review Buku

Hai! Kembali lagi bersama Nubie Investor. Di artikel kali ini kita akan belajar 5 hal unik yang mungkin kamu pernah dengar atau bahkan kamu langsung yang mengalaminya sendiri saat memakai uang kamu!

5 poin ini akan kami jelaskan dalam bentuk cerita dan analogi – analogi, nanti kita akan belajar bagaimana terkadang kita melihat uang itu bisa berbeda padahal nominalnya sama? Kenapa kiper pertandingan bola ga diem aja waktu tendangan pinalti? Kenapa uang bonus biasanya lebih cepet habis dibanding uang gajian normal?

Banyak cerita – cerita menarik lain yang semoga dapat menyadarkan kamu bias – bias yang bisa saja terjadi ketika menggunakan uang kamu! Agar kamu bisa berpikir lebih jernih!

Oh ya ini adalah poin – point penting yang Nubie Investor dapat dari buku The Art Of Thinking Clearly oleh Rolf Dobelli. Kamu bisa baca juga bukunya karena asik dan simple pembawaannya membantu kamu menghindari bias – bias yang bisa muncul agar dapat berpikir lebih jernih atau objektif. walaupun buku ini tidak spesifik mengenai uang, tapi banyak yang menyinggung tentang pengelolaan uang loh.

Yuk kita langsung masuk ke point pertama dari pemikiran yang unik yang mungkin kamu alami saat memakai uang kamu!

1. Contrast Effect / Efek Perbandingan

Bayangin kalian beli sebuah mobil avanza harganya misalnya 200jt eh ada penawaran khusus nih! cuman hari ini aja karena kalian beli mobil bisa upgrade jok kulit mobil dengan harga 500rb aja!

Karena penawarannya bagus banget kalian ambil deh

Sekarang bayangin kasus lain. kalian mau beli sikat gigi nih di toko online harganya 20rb misalnya, lagi asik asiknya, begitu mau bayar eh ada ongkir ternyata 10rb! wah males deh mending gw jalan aja beli ke warung deh sikat giginya.

ini yang disebut Rolf Dobelli sebagai Contrast Effect, kita melihat uang itu bukan hanya nominal atau valuenya saja tapi juga kita akan membandingkan dengan apa yang ada di depan kita atau yang sebelumnya kita lihat.

Sekarang coba, Sikat gigi 20rb ongkir 10rb?! duh mahal amat

Sedangkan mobil 200jt jok tambahan 500rb?! murah amat

padahal kalau kita lihat secara objektif harusnya ongkir cuman 10rb murah loh dibanding jok yang 500rb. tapi karena sudah ada pembanding harga di depan kita maka harga akan menjadi relatif, bisa relatif mura atau mahal tergantung pembandingnya

Maka Rolf Dobelli menyarankan bila membeli sesuatu berhati – hati dengan membandingkannya ke harga lain, apalagi harga yang terkesan sudah didiskon – diskon, coba diusahakan agar melihat dari nominal harga barang dan apakah benar – benar perlu pembelian kamu bukan karena mumpung diskon atau promosi spesial!

Perbandingan ini juga berlaku dalam bidang – bidang lain, misalnya dalam ukuran besar atau kecil, paras wajah kecantikan atau ketampanan, dan lain – lain.

Makanya bila kamu mau datang ke sebuah pesta dan ingin terlihat lebih ganteng, datenglah sendiri, jangan bawa temen yang lebih ganteng dari kamu! tapi lebih baik lagi kalau kamu bawa 2 teman kamu yang kurang ganteng!

2. Exponential Growth

Coba Nubie Investor mau kasih kamu pertanyaan pilihan dan langsung dijawab ya jangan terlalu lama mikirnya ya:

A. Diberikan uang setiap hari 1jt rupiah selama 30 hari ke depan,

B. Diberikan uang hari pertama 100 rupiah di hari ke dua di double jadi 200 di hari ke 3 jadi 400 dan seterusnya sampai hari ke 30

Mana yang akan kamu pilih Opsi A atau B?!

3.. 2.. 1..

Selamat! Bagi kamu yang memilih opsi A kamu akan mendapatkan 30juta rupiah diakhir hari ke 30.

Mau tau bagaimana kalau kamu pilih opsi B?

Hasilnya adalah Rp107.374.182.300. ga percaya? Nih Nubie Investor bantu itungin.

Perbedaan yang sangat jauh sekali kan?

Rolf Dobelli menyampaikan otak manusia lebih mudah untuk memahami pertumbuhan yang linear daripada yang pertumbuhan yang exponential atau persentase.

kita harus mundur lagi ke zaman leluhur kita di zaman batu yang notabene kita masih berburu, seorang pemburu yang membawa 2 rusa dibanding 1 rusa maka kita bisa bertahan hidup 2 kali lebih lama. sudah sesimpel itu. otak kita bukan memikirkan bagaimana meningkatkan efisiensi perburuan 10% lebih efisien tapi hanya perhitungan yang linear.

maka dalam perhitungan dalam persentase persentase perlulah kita untuk menggunakan kalkulator jangan memakai intuisi sendiri, bila dalam hitungan persentase yang kecil gunakan rumus ajaib angka 70.

bila uang kamu bertumbuh 5% pertahun maka 70/5 = 14 tahun untuk uangmu menjadi dua kali lipat.

Jangan pernah meremehkan pertumbuhan yang exponensial dan gunakan kalkulator atau rumus 70 untuk menghitung pertumbuhan yang berlipat – lipat, karena otak kita tidak didesign untuk menghitung angka ini

3. Action Bias

Sekarang bayangin kamu lagi nonton pertandingan sepak bola. Saat dalam kondisi tendangan pinalti berapa kemungkinan arah tendangan bola?

Secara garis besar 3 kan, bisa ditendang ke kiri, tengah atau kanan.

Karena jarak yang sangat dekat degan titik tendangan, maka kiper tidak mempunya waktu yang cukup untuk dapat bereaksi melihat pergerakan bola saaat ditendang, maka ia harus mengambil ancang2, dan menentukan mau melompat ke arah mana dengan intuisi.

Padahal sebetulnya, si kiper yang melompat ke kiri atau ke kanan akan memiliki peluang yang sama dalam menangkis bola bila ia hanya berdiri di tengah, yaitu 1 banding 3, tapi kenapa kecenderungannya kiper akan melompat ke kiri atau ke kanan?

Rolf Dobelli memberikan teori karena akan terlihat lebi “keren”, walaupun tebakannya tidak benar kiper akan merasa lebih lega karena sudah “aktif berusaha” dengan melompat ke kanan atau ke kiri.

Ini yang disebut Rolf Dobelli sebagai action bias, dimana melakukan apapun walaupun sebetulnya sia – sia bahkan bisa merugikan, dianggap lebih baik dibanding hanya diam saja. Seperti ada pembenaran ketika kita sudah melakukan sesuatu

Hal ini juga terjadi loh di pasar saham, kata – kata dari Lo Kheng Hong salah satu investor Indonesia yang disebut Warren Buffet nya Indonesia sering menggunakan istilah beli saham dan tinggal tidur. jangan sibuk beli jual beli jual terus.

Charlie Munger juga berkomentar mengenai hal ini, katanya “Kami memiliki disiplin untuk menghindari melakukan apapun hanya karena tidak tahan dengan ketidak aktifan

Jadi kalau kamu merasa gatel dan ga tahan dengan ketidak aktifan, rasanya mau melakukan sesuatu aja khususnya di pasar saham. mungkin justru ini adalah waktu terbaik untuk tutup aplikasi sekuritas kamu, fokus ke kegiatan yang positive jangan ngeliatin pergerakan harga saham dan tinggal tidur!

4. Uang Tidak Telanjang

Sekarang bayangkan kamu saat tanggal gajian, dan uang kamu masuk ditransfer ke rekening kamu. Perasaan pasti bahagia kan?

Nah kira2 apa yang akan kamu lakukan dengan uang kamu? kemungkinan besar untuk

  1. bayar kebutuhan pengeluaran
  2. sebagian ditabung
  3. sebagian lagi diinvestasikan

Nah skrng bayangkan kalau kamu ketemu kakek atau nenek kamu dan diberikan uang oleh mereka, uang jajan katanya.

Mungkin akan terbayang beli sepatu baru, tas baru, ke salon, atau kalau nominalnya besar mungkin langsung dipakai untuk ganti gadget?!

Inilah yang dimaksud Rolf Dobelli sebagai uang itu tidak telanjang, tapi ada emosi yang menyelimuti uang yang kamu dapat dari beberapa faktor, misalnya contoh di atas bila karena uang hasil kerja keras kamu biasanya akan lebih “disayang” digunakannya dibanding dengan uang kaget atau uang bonus yang seperti tanpa usaha mendapatkannya.

Padahal kalau kita lihat, ini sama – sama uang loh. uang gajian 5 juta rupiah dan uang dari kakek 5 juta sama – sama 5 juta rupiah, tapi bagaimana kita menggunakan uang tersebut bisa sangat berbeda.

Jadi ingat untuk tetap objektif dalam menggunakan uang kamu darimanapun dan apapun ikatan emosinya dengan uang tersebut. kalau memang jatah shopping – shoppingnya sudah terpenuhi jangan dihajar semua uang bonus dari kakek atau nenek untuk shopping2. tetap ikuti rencana tabungan atau investasi kamu tidak peduli apa ikatan emosi yang kamu miliki dari uang tersebut

5. Cherry Picking

Sekarang Nubie Investor mau kamu ingat – ingat waktu berkunjung ke sebuah hotel. pernah ga ketika melihat fotonya di instagram atau di website officialnya hotel terlihat bagguusss sekali, kolam renangnya begitu luas, pemandangannya begitu bagus, tapi begitu kamu langsung datang kelokasi, kok beda banget sama fotonya ya?!

Ini yang disebut Rolf Dobelli sebagai Cherry Picking dimana pemilik hotel hanya memilih foto – foto yang terbaik untuk merepresentasikan hotelnya. apakah fotonya berarti bohong? mungkin saja tidak, tapi fotografernya yang handal dalam mengambil foto, dibalik foto – foto yang ada di instagram banyak terdapat foto yang tidak sebagus yang akhirnya dipajang.

Makanya tidak heran foto – foto testimoni dari customer jauh lebih bisa dipercaya daripada foto yang sudah di ‘cherry picking’ oleh hotel

Hal ini juga dapat terjadi di dunia investasi, contoh paling simpelnya adalah dunia reksadana.

Coba kamu perhatikan grafik pergerakan harga tiap bulan sebuah reksadana, kesemua data ini benar namun menurut mu manakah yang akan dipromosikan oleh produk reksadana ini?

Di bulan Maret saat -20% atau dibulan November saat +7%?!

Jadi bila kamu melihat sebuah data, gali lagi apakah data ini benar – benar merepresentasikan sepenuhnya atau hanya di pilih yang terbaik? Kalau bisa minta data yang buruk atau kegagalan agar dapat membandingkan dengan hasil yang disajikan.

Penutup

Kurang lebih itu mengenai 5 hal unik yang dapat kami pelajari dari buku The Art Of Thinking Clearly khususnya yang berhubungan dengan keuangan.

Sekarang Nubie Investor mau dengar nih apakah kamu pernah merasakan cerita – cerita yang kami sampaikan di atas? atau kamu ada cerita lain? tulis dikolom komentar di bawah ya!

Buku ini sangat menarik untuk dibaca karena ada 99 bias bias yang kamu alami sehari – hari, dan ketika membaca kamu akan berpikir. oh iya benar juga ya, baru sadar ketika diberikan alasan dan mengapa kita melakukannya.

Yuk bergabung dengan Nubie Insider dengan memasukan nama dan email kamu di kolom form di bawah ya!

Artikel Terbaru Lainnya

0 Comments

Submit a Comment

Youtube Kami